Sistem informasi perpustakaan adalah sistem yang di buat untuk memudahkan petugas perpustakaan dalam pengelola suatu perpustakaan.


Apa aja sih yang di gunakan di sebuah perpustakaan?

  

Suatu perpustakaan memiliki berbagai pelayanan sesuiai dengan kondisi perpustakaan tersebut.

Ada tiga yang biasa dilakukan oleh perpustakaan yaitu : a) system layanan terbuka ,b)system layanan tertutup , c) system layana campuran.


a) Apa yang di maksud dengan system layanan terbuka?

system layanan terbuka adalah system yang membberikan kebebasan kepada pengunjung untuk memasuki ruang koleksi dan memilih sendir koleksi yang dibutuhkan.

b) Apa itu system layanan terbuka ?

Layanan tertutup berarti pemustaka atau pengguna, tidak boleh langsung mengambil koleksi bahan pustaka yang di inginkan di rak, tetapi harus melalui petugas prpustakaan.

c) Apa itu layanan campuran ?

Layanan campuran adalah gabungan layanan terbuka dan layanan tertutup. Layanan ini membagi jenis koleksi untuk masing masing jenis layanan. Sebagai contoh, Koleksi anak dan umum. Menggunakan sistem terbuka , sementara kpleksi refrensi mengeplikasi system tertutup.

Konsep system Informasi Apa saja ?
     System Informasi terdiri dari delapan komponen yang membentuk sebuah building block. Komponen koomponen tersebut meliputi:   input,  output,  model,   teknologi, hardware,  software, basisdata,  dan  kontrol.


SYARAT SYARAT SYSTEM
1. System harus di bentuk untuk me nyelesaikan masalah.
2. Elemen system harus mempunyai rencana yang di tetapkan.
3. Adanya Hubungan di antara elemen system.
4. unsur dasar dari proses (Arus informasi, energi material) lebih penting darielemen system.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.



Jelaskan Apa saja yang dimaksud dengan pengembangan system informasi?
    Pengembangan system informasi did denifisikan sebagai aktifitas untuk menghasilkan system informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan organisasi atau memangfaatkan kesempatan (opprtinities) yang timbul.



Tujuan dari dibuatnya system informasi perpustakaan ini yaitu:

1. Mempermudah petugas perpustakaan dalam pengelohan data perpustakaan seperti pembuatan laporan ( rekaputalasi peminjaman ), menghitungkan denda dalam mengambalikan  buku, penambahan dan mencari informasi data bukpu, menambah anggota serta transaksi peminjaman dan engambalian buku sehingga mengefektifkan kinerja dari petugas perpustakaan serta menghemat pengeluaran anggara biaya, waktu, tenaga dan pikiran.

2. memudahkan siswa, guru dan  karyawan ( anggota perpustakaan ) perpustakaan dalam mencari dan memeperoleh informasi buku yang ada di perpustakaan.

PENGEMBANGAN LAYANAN TEKNIS PERPUSTAKAAN BERBASIS TIK

      Saat ini kegiatan di berbagai sectyor telah melibatkan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasu dan telekomunikasi dimanfaatkan agar aneka kegiatan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat, tepat, dan akurat. Berbagai kegiatan bermunculan dengan memanfaatan teknolologui informasi dan telekomunikasi, seperrti : e-mail, e-book, e-0journal, e-library, e-goverment, e-banking, e-commers dan lainnya yang semuany yang berbasic an eletronik.

1. Pengembangan Peran Layanan Teknisi

  Pada era abad 21, yang di mulai tahun 2001 M ada perubahan yang terjadi pada unit atau lembaga perpustakaan, karena berbagai tuntuntan perubhan maka perpustakaan harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tuntutan pengguna baru dan lingkungan baru.
Pengguna baru merasakan bahwa dengan perkembangan teknoologi informasi dan komunikasi  maka mereka ingin memperoleh informasi dengan kualitas baik dan lebih cepat.  Lingkungan baru, era teknologi dan informasi menuntut perpustakaan untuk mengubah format layanan dan berbagai fasilitas guna memberikan kenyamana dan kepastian berkelanjutan bagi  pengguna untuk mampu memanfaatan dan menggunakan sumber ddaya yang disediakan.


2.Pengembangan pekerjaan layanan teknis.

     Layanan perpustakaan terbgi dalam dua jenis yaitu layamam teknis dana layana pengguna. Layanan teknis pperpustakaan merupakan back office yang mempersiapkan layanan pengguna hadir bentuk materi yang akan di sajikan pengguna perpustakaan. selanjutnya, layanan pengguna hadir sebagai front office yang siap dengan strategis yang cerdas, sehingga pengguna meneria sebuah layanan atas materi perpustakaabn dengan rasa yang menyenangkan. Dua buah peran yang sama sama penting untuk menunjnh kesuksesan sebuah perpustakaan.




RUANG LINGKUP ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN 


     Ruang lingkup ilmu informasi yang di ambahkan ke ruang lingkup ilmu perpustakaan sehingga menjadi ilmu informasi bdan perpustakaan sebagai berikut:

1. Teori, metode dan Evaluasi temu kembali atau balik informasi ( INFORMATION RETRIEVEL ). Bagian ini meliputi temu kembali informasi, transsformasi informasi artinya informasi dapat berubah bentuk. Bentuk baru di wakili dengan berbagai bentuk yang lazim dikenal dengan sebutan presentasi dan analisis informasi.

2. Komputer sebagai gawai ( device ) oleh informasi, Khusus nya yang berhubungan dengan data blibliografi.

3. Berbagai ospek informasi seperti strategis penelusuran informasi, penerapam sistem pakar terhadap informasi.

4. Pemakai serta pengguna informasi dalam hal ini kajian terhadap permintgaan dan pengguna informasi oleh pemakai, untuk kerja berbagai system informasi ( terutama perpustakaan walaupun tidak selalu) terhadap menyalagunaan koleksi mereka untuk kepentiingan pemakai, perilaku pemakai dalam mencari informaasi.







MANFAAT SYSTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN


System informasi perpustakaan yang berbasis webbase, memudahkan kita untuk mengakses perpustakaan online bahkan mengetahui rekam jejak aktifitas pengunjung perpustakaan. System infortmasi ini juga mempermudah bagi pengguna untuk mencari buku lebih bebas, cepat, leluasa dan nyaman. 



APA MANFAAT PERPUSTAKAAN DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN ?

    Peroustakaan digital bertujuan untuk membuka akses seluas luasnya terhadap informasi yang sudah di publikasikan. Dengan tidak terbatasnya informasi terutama sumber belajar yang dapat diakses oleh siswa dan guru melalui perpustakaan digital akan berdampak pada kegiatan pembelajaran.


MODEL PENGEMBAMBANGAN SIMPUS
     Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Perpustakaan adalah tempat, gedung, ruang, yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dan dibicarakan. Perguruan Tinggi adalah tempat pendidikan dan pengajaran tingkat tinggi (seperti sekolah tinggi, akademi, universitas).
      Perpustakaan Digital merupakan konsep penggunaan teknologi informasi dalam manajemen perpustakaan. Banyak perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia yang sudah menerapkan perpustakaan digital untuk mendukung operasional perpustakaan sehari-hari. Perguruan Tinggi tersebut antara lain: Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara, Universitas Islam Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, dan lain-lainnya.
    Terdapat beberapa model perpustakaan digital antara lain: a. Model Rolands dan Bawden Model yang diusulkan oleh Rolands dan Bawden dalam Pendit (2009), adalah seperti tergambar di bawah ini: 

1) PERPUSTAKAAN -gedung, lokasi fisik, koleksi tercetak, ruangan baca, meja referensi, dan sebagainya
2) PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK- gedung, lokasi fisik, koleksi tercetak dan elektronik (CD, DVD, Cassete, tape, piringan hitam, disket), ruangan baca, meja referensi, dan sebagainya
 3) PERPUSTAKAAN HIBRIDAgedung, lokasi fisik + Internet, koleksi tercetak dan elektronik, ruangan baca, meja referensi + referensi maya + ruang maya (virtual)
 4) PERPUSTAKAAN DIGITALdengan atau tanpa lokasi fisik, koleksi digital, ruang dan referensi maya PERPUSTAKAAN MAYAtanpa lokasi fisik, koleksi seluruhnya digital.

      Pada gambar di atas terlihat semakin ke atas semakin “fi sik” dimana  perpustakaan dapat dikunjungi, diraba/ dipegang dengan indera manusia, dan ditempati oleh pemustaka maupun benda secara fi sik. Selanjutnya semakin ke bawah semakin “maya”, yang hanya ada dalam pikiran manusia dan dapat ditembus tanpa batas ruang dan waktu, dalam bentuk akses secara individual melalui komputer yang tersambung dengan jaringan Internet. Istilah yang sedang populer di masyarakat untuk sisi bagian bawah merupakan “perpustakaan tanpa tembok” (libraries withouth wall). 
     Model yang ditawarkan oleh Rolands dan Bawden ini memberikan gambaran bahwa model yang paling praktis adalah perpustakaan dalam bentuk perpustakaan silang atau hibrida. Karena pada kenyataannya dapat ditemukan perpustakaan yang memiliki ruang fisik (gedung) maupun ruang maya dalam bentukakses internet yang bisa dibuka di luar gedung perpustakaan.
      Sementara istilah perpustakaan tanpa dinding jadi terdengar absurd (agak aneh) sebab betapa pun mayanya sebuah perpustakaan, tetap diperlukan lokasi fisik bagi koleksi-koleksi digital, setidaknya lokasi fisik untuk server dan hard disk atau penyimpan berkas. Terlebih lagi, musti ada manusia yang mengelola alat-alat tersebut, dan manusia itu perlu tembok untuk berlindung ketika bekerja.

Penutup

     Nah, sekarang kita telah sama-sama mengenal Sistem Informasi Perpustakaan. Dari Sistem Informasi Perpustakaan. Apa aja sih kesimplulan diatas.

Mempermudah petugas perpustakaan dalam pengolahan data perpustakaan seperti pembuatan laporan (rekapitulasi peminjaman), penghitungan denda dalam pengembalian buku, menambah dan mencari informasi data buku, menambah data anggota serta transaksi peminjaman dan pengembalian buku sehingga mengefektifkan kinerja dari petugas perpustakaan serta menghemat pengeluaran anggaran biaya, waktu, tenaga dan pikiran.


Lingkungan baru, era teknologi, dan informasi menuntut perpustakaan untuk mengubah format layanan dan berbagai fasilitas guna memberikan kenyamanan dan kepastian berkelanjutan bagi pengguna untuk untuk mampu memanfaatkan dan menggunakan sumber daya yang disediakan.


1) PERPUSTAKAAN -gedung, lokasi fisik, koleksi tercetak, ruangan baca, meja referensi, dan sebagainya

 2) PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK- gedung, lokasi fisik, koleksi tercetak dan elektronik (CD, DVD, Cassete, tape, piringan hitam, disket), ruangan baca, meja referensi, dan sebagainya 

3) PERPUSTAKAAN HIBRIDAgedung, lokasi fisik + Internet, koleksi tercetak dan elektronik, ruangan baca, meja referensi + referensi maya + ruang maya (virtual) 

4) PERPUSTAKAAN DIGITALdengan atau tanpa lokasi fisik, koleksi digital, ruang dan referensi maya PERPUSTAKAAN MAYAtanpa lokasi fisik, koleksi seluruhnya digital.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAMP + CMS

PANDANGAN PSIKOLOGI HUMANISTIK TENTANG BELAJAR

JOB DESK IT SUPORT YANG HARUS ANDA KETAHUI