PANDANGAN PSIKOLOGI HUMANISTIK TENTANG BELAJAR

Tokoh psikologi humanistik

   

Terima kasih kepada Anda yang telah mengunjungi blogspot saya. Mungkin diantara kalian ada yg blum tau apa itu psikolog humanistik. Yuk simak terus artikel ini, Semoga anda dapat mendapat kan wasasan setelah membaca artikel di bawah ini.




     Ilmu Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai pikiran dan perilaku (American Psychological Association). Kata ‘psikologi’ berasal dari bahasa Yunani yakni ‘psyche’ dan ‘logos’.‘Psyche’ diartikan sebagai jiwa atau nafas  sedang ‘logos’  merupakan ilmu .   


"Apasih yang dimaksud dengan teori belajar Humanistik?" 

   Belajar Humanistik adalah salah satu teori pembelajaran yang dilandaskan pada psikologi manusia. Teori ini memfokuskan pada pengembangan diri individu dengan cara yang sesuai potensi diri.



    Menurut Teori humanistik, tujuan belajar ada memanusiakan manusia. proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya. 

   Mungkin diantara kalian ada yang bertanya tanya "apa yang dimaksud dengan memanusiaka manusia?". Nah disini saya akan sedikit menjelaskan apa yang dimaksud tersebut, istilah “memanusiakan manusia” merupakan upaya membuat manusia menjadi berbudaya atau berakal budi. Sesama manusia saling menghargai, menghormati, dan tidak mengadili. Tidak ada tindakan yang merendahkan, mencibir, atau hal lainnya yang membuat sakit hati dan sebagainya.



Apa yang dimaksud dengan pandangan humanistik? 

     Humanistik adalah salah satu pendekatan atau aliran dari psikologi yang menekankan kehendak bebas, pertumbuhan pribadi, kegembiraan, kemampuan untuk pulih kembali setelah mengalami ketidakbahagiaan, serta keberhasilan dalam merealisasikan potensi manusia.







Asumsi dalam Psikologi Humanistik

1. Manusia memiliki kehendak bebas atau free will untuk bergerak

     Psikologi humanistik memandang individu pada hakikatnya memiliki potensi dan mampu memaksimalkan dirinya. Hal ini didasarkan dari latar belakang pendekatan psikologi humanistik yang didasari prinsip eksistensialisme, di mana individu memiliki kehendak bebas atau free will untuk menjalani kehidupannya dan mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

2. Setiap manusia itu unik dan memiliki potensi

     Psikologi humanistik meyakini bahwa setiap individu atau manusia memiliki keinginan dan dorongan untuk membuat dirinya menjadi lebih baik. Asas ini lahir sebagai nilai yang positif dan fokus pada nilai-nilai kemanusiaan bahwa pada dasarnya setiap individu memiliki potensi di dalam dirinya.

3. Individu memiliki kemampuan untuk mengaktualisasikan dirinya

     Asumsi berikutnya menganggap bahwa setiap individu memiliki dasar kebutuhan di dalam hidupnya. Kebutuhan ini mendorong pada aktualisasi diri yang menyangkut pada pertumbuhan psikologis, pemenuhan dan kepuasan di dalam hidup sebagai dasar motif manusia. Kondisi individu yang tidak mampu mengaktualisasikan dirinya yang terkadang menjadi hambatan dalam kepuasan hidup di dalam diri individu.




Tokoh yang berpengaruh

     Hadirnya psikologi humanistik tidak terlepas dari berbagai tokoh yang terus melakukan penelitian dan melakukan temuan untuk pengembangan psikologi humanistik. Ada beberapa tokoh yang berpengaruh besar dalam pengembangan psikologi humanistik, di antaranya adalah Martin Heidegger, Abraham Maslow dan Ludwig Binswanger .Yuk, kita simak dan berkenalan!


1. Martin Heidegger




    Martin Heidegger (26 September 1889 – 26 Mei 1976) adalah seorang filsuf asal Jerman.  Ia belajar di Universitas Freirburg di bawah Edmund Husserl, penggagasan fenomenologi, dan kemudian menjadi profesor di sana 1928. Ia memengaruhi banyak filsuf lainnya,

     Sumbangan Heidegger untuk humanistik diantaranya adalah Dasein. Maksud dari Dasein adalah hubungan manusia dengan alam atau dunia.

     Bagi Heidegger, manusia dan dunia saling berkaitan satu sama lain. Sehingga fokus Heidegger ada pada ke khususan manusia. Manusia bukan semata-mata organisme yang dimodifikasi dengan pengalaman dan budaya tapi sebagai pribadi yang dapat merenungkan keberadaannya.


2.Abraham Maslow



     Abraham Maslow (1908-1970) merupakan tokoh yang dikenal sebagai Bapak  Psikologi Humanistik. Menurut Maslow, setiap individu memiliki kecenderungan bawaan untuk mengaktualisasikan dirinya yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada di dalam diri individu tersebut.

     Maslow mengembangkan hierarki kebutuhan manusia yang mendorong manusia untuk melakukan pertumbuhan dan mencapai kepuasan dalam hidup. Urutan kebutuhan yang dibuat oleh Abraham Maslow membantu individu untuk dapat melihat dirinya dan melakukan pemenuhan kebutuhan atas dirinya terutama kebutuhan dasar.

     Adapun Maslow membagi kebutuhan individu atas 5 kebutuhan diantaranya kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan untuk dapat mengaktualisasikan diri.

     Menurut Maslow, kegagalan untuk dapat memenuhi hierarki kebutuhan dapat membuat individu berada pada kondisi yang tidak memuaskan hingga mengarah pada munculnya berbagai hambatan dan gangguan.


3. Ludwig Binswanger

Tokoh psikologi humanistik

     Ludwig Biswanger (13 April 1881 – 5 Februari 1996) merupakan salah satu psikolog eksistensialIa berasal dari sebuah keluarga yang memiliki tradisi kedokteran dan psikiatri. Ia meraih gelar sarjana kedokteran dari University Zurich pada tahun 1907. Ia belajar di bawah bimbingan Carl Jung dan pernah menjadi asisten Jung dalam Freudian Society. Pada tahun 1911, ia diangkat menjadi direktur medis Belleuve Sanatorium. Pada awal tahun 1920-an, Binswanger menjadi salah seorang pelopor pertama dalam menerapkan fenomenologi pada psikiatri.

    Salah satu konsep Binswaner yang paling penting adalah Weltanschauung atau desain dunia. Secara umum, desain dunia adalah bagaimana seseorang memandang dan memeluk dunia.

     Desain dunia ini bisa terbuka ataupun tertutup, ekspansif atau konstruktif, positif atau negatif, sederana atau rumit, atau yang lainnya tergantung baaimana cara pandang yang digunakan.

    Dari konsep tersebut dapat dikatakan bahwa manusia hidup dengan desain dunianya sendiri. Cara pandang akan sangat memengaruhi bagaimana orang tersebut menjalani kehidupannya.


Limitasi Psikologi Humanistik

    Psikologi humanistik hadir memberikan banyak warna dalam pengembangan ilmu psikologi. Psikologi humanistik mendorong seseorang untuk mampu melihat potensi atas dirinya hingga mendorong individu untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

   Kendati kebermanfaatannya yang dapat dirasakan dengan baik oleh berbagai pihak, psikologi humanistik tetap memiliki kekurangan ataupun batasan. Salah satu batasan dan kritikan terhadap psikologi humanistik ialah bagaimana psikologi humanistik menggunakan pengalaman subjektif dari individu sebagai acuan. Hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang sulit untuk diukur secara objektif.

   Pengumpulan data yang digunakan dalam psikologi humanistik yang didasarkan pada data kualitatif menjadi tantangan tersendiri untuk dapat dilakukannya pembuktian secara empiris.

Penutup

     Nah, sekarang kita telah sama-sama mengenal psikologi humanistik. Dari psikologi humanistik, kita diajak untuk belajar lebih menerima diri sendiri dan meyakini potensi yang ada pada diri kita. Apakah kamu tertarik untuk mendalami psikologi humanistik?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAMP + CMS

JOB DESK IT SUPORT YANG HARUS ANDA KETAHUI